Informasi Penting, Orangtua Sangat Perlu Mengedukasi Anak Tentang Seks Sejak Dini – Seringkali, saya harus meninggalkan anak saya untuk bermain dengan peralatan sementara saya fokus melakukan pekerjaan yang tidak dapat dilakukan dengan tugas mengasuh anak. Begitulah kebenarannya.
Di satu sisi saya merasa tenang karena tentunya pekerjaan saya bisa selesai dengan cepat, di sisi lain saya merasa bersalah dan cemas ketika membiarkan anak saya menonton YouTube atau bermain game menggunakan ponsel pintar.
Informasi Penting, Orangtua Sangat Perlu Mengedukasi Anak Tentang Seks Sejak Dini
Bahkan saya sesuaikan agar apa yang anak saya tonton di YouTube dan game yang dimainkannya sesuai dengan usianya. Saya juga membatasi screen time anak saya sebisa mungkin sesuai rekomendasi WHO.
Kiat Kiat Membangun Hubungan Orang Tua Dan Anak Yang Lekat
Banyak kasus di sekitar saya yang menunjukkan efek negatif dari penggunaan gawai dan internet di masa kecil, membuat saya tidak percaya diri ketika terpaksa harus memberikan screen time kepada anak saya.
Kita semua tahu bahwa penggunaan teknologi yang tidak bertanggung jawab di masa kanak-kanak dapat menghambat perkembangan sosial dan emosional anak. Yang saya lihat di lingkungan adalah speech delay, anak cenderung mudah tersinggung dan pasif atau tidak tertarik dengan aktivitas yang melibatkan olah raga seperti bermain di alam.
Saya juga menyetel ulang pengatur waktu di ponsel saya dan memberi anak saya 5 menit lagi untuk menonton YouTube, sementara saya melanjutkan urusan yang belum selesai.
Artinya, anak saya mengerti bahwa menonton video atau bermain game bisa menjadi hal yang menyenangkan, yang menghilangkan kebosanan saat harus bermain sendiri sementara ibunya bekerja.
Faktor Ekonomi Orang Tua Dalam Melatarbelakangi Perilaku Konsumtif Anak Remaja
Jika demikian di pihak anak, sama halnya di pihak orang tua. Sebagai ibu yang bekerja di rumah, menurut saya YouTube Kids sangat membantu dalam menjaga anak-anak saya tetap terhibur dan sibuk saat saya bekerja.
Sebenarnya ya saya kurangi waktunya, tapi kalau tidak selesai setelah 20 atau 30 menit yang saya berikan, saya beri mereka waktu lagi agar anak saya bisa tidur sampai selesai. sampai saya melakukannya. .
Ada banyak cerita di mana orang tua memberikan gadget kepada anaknya untuk melakukan sesuatu dengan lebih cepat atau mengisi waktu luang. Seperti seorang ibu yang membiarkan anaknya mengawasinya saat dia membersihkan rumah atau memasak.
Ada juga cerita tentang seorang ayah yang mengisi memori ponselnya dengan berbagai permainan agar anaknya bisa tenang saat sang ayah lelah bekerja dan sang ibu harus menyiapkan makan malam keluarga.
Pelatihan Kader Kesehatan Prioritas Kesehatan Anak Perlu Diperhatikan
Ternyata, tidak hanya anak saja yang bisa kecanduan perangkat elektronik, orang tua juga bisa kecanduan memberikan waktu lebih banyak kepada anaknya untuk menggunakan perangkat elektronik.
Suatu ketika anak saya mengamuk karena di awasi, waktu menontonnya sudah habis. Saat itu, saya tidak memenuhi keinginannya untuk lebih banyak waktu.
Saya pikir saya memberi anak saya terlalu banyak waktu untuk bermain dengan perangkat elektronik. Alhasil, jika waktu bermain di ponsel sudah habis, maka akan terus meminta waktu lagi dan lagi. Oh tidak! Saatnya kembali ke jalur untuk pelatihan lebih lanjut.
Saya telah mendengar banyak cerita dari para orang tua yang merasa sulit untuk menyuruh anaknya berhenti menonton atau bermain game online. Jika aktivitas dengan gadget dihentikan, anak menjadi kesal dan sulit untuk tenang hingga orang tua mengembalikan gadget tersebut.
Teknologi Pembelajaran Untuk Guru Paud
Tante saya yang datang ke setrika di rumah saya bercerita bahwa ada seorang anak perempuan di keluarganya yang kuliah kelas 6 SD yang kabur dari rumah selama 2 minggu karena orang tuanya tidak membeli kuota internet.
Mendengar cerita-cerita horor itu membuat saya banyak berpikir. Dalam hal ini peran orang tua memang sangat besar dan penting untuk membentuk pengendalian diri pada anak dalam menggunakan alat.
Tidak dapat dipungkiri bahwa anak-anak saat ini hidup di era digital dimana aktivitas yang mereka lakukan didukung dan dimudahkan oleh teknologi. Sejak lahir, anak-anak mungkin terpapar perangkat dan penggunaan internet.
Saya tahu ini sendiri, saya hanya seorang anak kecil, anak saya memiliki video dengan kakek-neneknya yang berkali-kali keluar kota. Saat pandemi melanda dengan banyaknya kasus Covid-19, saya permudah anak saya untuk mencoba prasekolah online agar mereka bisa berkomunikasi dan belajar sambil bermain di rumah.
Pentingnya Memahami Psikologi Anak Bagi Orang Tua
Meski sangat sulit bagi anak-anak generasi sekarang untuk menghindari pengaruh internet dan perangkat internet, bukan berarti mereka tidak bisa belajar kapan waktu yang tepat untuk bermain dengan perangkat teknologi, apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan selama menggunakannya. . Internet dan informasi digital lainnya yang perlu dipahami anak. Sebagai pengguna gawai dan internet.
Ya, orang tua atau teman sebayanya yang lebih tua memiliki peran dalam mengontrol dan memantau anak-anak untuk menggunakan gawai dan internet secara bijak.
Saya yakin, semakin dini orang tua mengenalkan ilmu digital kepada anaknya, maka semakin banyak anak belajar secara digital dan meningkatkan manfaat internet dalam kehidupannya.
Sayangnya, saya sering mendengar orang tua yang menggambarkan dirinya sebagai orang tua yang tidak tahu apa-apa, tidak update, dan merasa ketinggalan dalam mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan kemajuan teknologi.
Jangan Anggap Tabu, Ini Alasan Pentingnya Orang Tua Mengajak Anak Untuk Diskusi Masalah Seks
Beberapa orang tua tidak terlalu ingin mengajari anaknya cara menggunakan perangkat elektronik saat ingin melakukan sesuatu dengan ponselnya.
Sayang sekali, karena sebenarnya orang tua juga perlu belajar literasi digital dan menjadi lebih digital savvy untuk bisa menandingi anaknya di era digital sekarang ini.
Ketika saya menjadi seorang ibu, suka atau tidak suka, saya mengambil peran baru sebagai kepala sekolah. Karena saya tidak harus pintar dan berbakat sebagai orang tua, yang harus saya lakukan adalah belajar menjadi teladan bagi anak-anak.
Saya menyadari bahwa saya juga perlu mengikuti perkembangan teknologi saat ini. Cepat atau lambat, anak saya akan memasuki dunia yang sangat berbeda dengan saat saya kecil dimana anak yang lahir di era digital otomatis akan menjadi warga digital.
Ini Dia 8 Sikap Orang Tua Yang Disenangi Buah Hati
Sebagai ibu rumah tangga, saya tidak ingin kehabisan waktu. Menurut saya salah satu bidang ilmu yang sangat saya perlukan sebagai sumber belajar anak adalah tentang literasi digital.
4 pilar literasi yaitu keterampilan digital, budaya digital, privasi digital dan perilaku digital, setidaknya perlu dipahami oleh orang tua untuk dapat mendampingi anaknya tumbuh menjadi orang yang melek digital dan berkompeten.
Keterampilan digital didefinisikan sebagai kemampuan untuk menemukan, mengevaluasi, menggunakan, berbagi, dan membuat konten menggunakan perangkat digital seperti komputer dan telepon pintar.
Budaya digital juga bisa disebut sebagai jenis karya yang dilakukan masyarakat di lingkungan digital, yang mengusung konsep kebangsaan, pancasila dan kebhinekaan.
Peran Orang Tua Dalam Pmbelajaran Pada Masa Pandemi
Juga dikenal sebagai keamanan digital, ini didefinisikan sebagai kemampuan masyarakat untuk mengidentifikasi, menerapkan, dan mempromosikan perlindungan data pribadi di lingkungan digital.
Perilaku digital adalah cara orang berinteraksi dalam lingkungan digital. Etika digital sendiri dirancang untuk menjaga keharmonisan dalam lingkungan digital.
Mempelajari dan memahami 4 Pilar Literasi merupakan modal yang sangat penting untuk mengenalkan dan membekali anak dengan literasi digital untuk menjadi orang tua yang digital savvy.
The “Absorbent Mind” adalah sebuah konsep yang diusulkan oleh Dr. Maria Montessori 100 tahun yang lalu ketika dia melihat anak kecil. Dia mengungkapkan bahwa anak-anak antara usia 0 dan 6 tahun dapat menyerap seperti spons.
Website Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat
Singkatnya, akan lebih mudah untuk memberikan informasi kepada anak-anak dan membentuk konsep pemahaman dalam diri mereka sebagai persiapan untuk kehidupan mereka setelah tingkat penyerapan mental.
Saya pribadi percaya dengan ide ini karena selama 3 tahun terakhir saya telah menggunakan metode Montessori untuk membantu anak-anak. Saya telah melihat banyak hal positif setelah mengenalkan berbagai hal kepada anak saya sejak kecil.
Jadi, menurut saya tidak ada salahnya mengenalkan literasi digital pada anak usia dini. Metode yang dapat digunakan tentunya harus berupa metode rekreasi seperti kegiatan remi.
Hal ini senada dengan yang disampaikan dalam website paudpedia.kemendikbud.go.id yang mengatakan bahwa anak usia dini sangat menarik sehingga sebaiknya orang tua mengenalkan literasi digital sesuai tahapan usia anak.
Tahapan Edukasi Seksual Pada Anak Sesuai Dengan Usianya
Melarang anak-anak untuk menjauh dari perangkat tanpa alasan yang jelas akan meningkatkan rasa ingin tahu mereka dan membuat mereka lebih mungkin mencari tahu dari orang lain di masa depan.
Berikut beberapa hal yang saya coba untuk mengenalkan literasi digital kepada anak saya dan menggunakannya sesuai anjuran yang dikeluarkan oleh Kemendikbud:
Untuk anak-anak seusia putra saya, saya mengikuti saran untuk memberikan perangkat maksimal satu jam sehari jika memungkinkan. Saya menjelaskan dengan bahasa yang sederhana bahwa menggunakan alat dalam waktu yang lama itu tidak baik.
Sebagai orang tua, tentunya saya dan suami perlu memberi contoh dengan hanya melakukan hal-hal di ponsel. Dengan begitu, anak saya bisa melihat bahwa penggunaan gadget itu kadang perlu tapi tidak dalam waktu yang lama.
Makuku Kolaborasi Rsia Ananda, Beri Konsultasi Gratis Atasi Ruam Popok
Saya membatasi anak saya untuk hanya menonton video dari YouTube Kids yang telah saya pilih dan memainkan game sederhana yang saya filter dan unduh sejak kecil.
Saya juga menemukan anak saya sering bertanya kepada saya atau ayahnya terlebih dahulu ketika dia ingin menonton video lain atau mengunduh game selain yang sudah dia miliki.
Seperti yang saya sebutkan di atas, saya sangat tidak aman ketika harus memberikan waktu layar anak saya. Namun, yang lebih mengganggu saya adalah ketika anak saya bermain dengan teman sebayanya (tetangga) di dalam rumah dan disana dia akan menonton dan memainkan mobile game temannya. Saat sekarang!
Jadi, bahkan di rumah saya memberinya waktu layar dan kendali penuh saya. Selama waktu layar anak saya, dia
Ingat, Jangan Selalu Membantu Tugas Anak, Simak 7 Aturannya!
Mencegah osteoporosis sejak dini, cara investasi sejak dini, mencegah stunting sejak dini, mengatasi diabetes sejak dini, mencegah prostat sejak dini, mengapa informasi sangat penting dalam kehidupan manusia, cegah stunting sejak dini, menghindari stroke sejak dini, investasi sejak dini, pencegahan prostat sejak dini, mencegah diabetes sejak dini, mengapa informasi sangat penting